BSIP Kalbar Bersama Sesdit TP Hadiri Tanam Padi di Desa Singaraya, Kec. Semparuk, Kab. Sambas
Kegiatan Optimalisasi Lahan (Oplah) program Perluasan Areal Tanam (PAT) masih terus berjalan mendukung peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas padi di Kalimantan Barat. Jum'at (25/10), Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan (Dr. A. Musyafak, SP, MP.) bersama Kepala BSIP Kalbar (Anjar Surapto, S.T.P., MP.) menghadiri Tanam Padi Kegiatan OPLAH Tahun 2024 di Gapoktan Fajar Sejahtera, Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas. Acara tanam turut dihadiri Kepala Dinas TPH Prov Kalbar, Kepala Distan KP Sambas, Dandim 1208 Sambas, Kepala UPTPSB Kalbar, Kepala UPTPH Kalbar, Pj. Oplah Sambas, Kepala BPS Sambas Camat Semparuk, Kades Singaraya, Koor Penyuluh, Pengurus Poktan/Gapoktan, KWT, dan petani lainnya.
Seperti diketahui, Tahun 2024, target Oplah di Kab. Sambas yaitu 15.000 ha dari total 39.153 ha di Kalbar. Lokasi tanam hari ini merupakan salah satu lokasi OPLAH di Kabupaten Sambas dengan luasan lahan pada Gapoktan Fajar Sejahtera 402 ha dan varietas yang ditanam yaitu Inpari 32 dan Inpari 49.
Kepala Distan KP Sambas (A. Mubarrak, S.T.P., M.Si.) menyampaikan bahwa penggunaan varietas unggul serta pemenuhan bantuan pupuk bersubsi sangat membantu petani. Untuk itu penyuluh bersama petani agar terus melakukan koordinasi terutama dalam penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan sarana produksi dan alsintan bagi petani mendukung peningkatan IP salah satunya didorong melalui program PAT di Kalimantan Barat.
Kepala Dinas TPH Kalbar (Ir. Florentinus Anum, M.Si.) berpesan agar petani terus bersemangat untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kalimantan Barat maupun secara nasional. Selain itu, el nino juga menjadi tantangan bagi pembangunan pertanian kita saat ini sehingga program PAT ini diharapkan menjadi solusi cepat mitigasi el nino menuju swasembada pangan.
Dalam arahannya, Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan (Dr. A. Musyafak, SP., MP.) menyampaikan beberapa point penting salah satunya terkait pembentukan brigade pangan berbasis pertanian modern yang terdiri dari petani muda (usia 17-39 tahun adaptif teknologi) yang mengelola lahan Oplah seluas +/- 200 ha. Pembentukan brigade pangan didorong sebagai upaya peningkatan tanam, peningkatan IP, dan produktivitas di lokasi Oplah.
BSIP Kalimantan Barat siap untuk mengawal dan mendampingi pembentukan Brigade Pangan yang merupakan program lanjutan dari Oplah/PAT di Kalimantan Barat.