
Rapat Koordinasi LTT Zona 3 di Sintang: Dorong Optimalisasi Tanam Juli 2025
Kamis, 10 Juli 2025 — Dalam rangka percepatan realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) Tahun 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi LTT Zona 3 (Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu) secara luring dan daring, bertempat di Aula Praja, Kantor Bupati Sintang.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sintang (Florensius Ronny) yang sekaligus memberikan sambutan pembuka. Hadir pula Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, unsur Forkopimda, Satgas Swasembada Pangan, TNI (Dandim 1204 Sanggau, 1205 Sintang, dan 1206 Putussibau), BRMP Kalimantan Barat, BULOG, serta perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dari masing-masing kabupaten dalam Zona 3.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sintang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Rakor LTT Zona 3 sebagai langkah strategis dalam mendukung swasembada pangan. Ia menekankan pentingnya kerja sama semua pihak, mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota dan pelaku lapangan untuk mengoptimalkan capaian tanam. Beliau juga mengajak seluruh stakeholder menjaga semangat gotong royong dan meningkatkan komunikasi lintas sektor dalam mendukung percepatan tanam, khususnya di masa krusial Juli–September.
Selanjutnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat menegaskan Provinsi Kalbar ditargetkan mencapai 615.059 ha luas tanam. Target ini naik hampir dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, dan perlu dikejar secara optimal. Beliau menekankan pentingnya dua hal utama dalam rakor ini, yakni:
1. Memastikan bahwa semua pertanaman yang telah dilakukan tercatat dan masuk dalam pelaporan resmi.
2. Mendorong pelaksanaan tanam pada bulan Juli–Agustus sebagai bulan krusial, yang selama ini cenderung diabaikan oleh petani.
Disampaikan pula bahwa hingga awal bulan Juli, realisasi tanam Provinsi Kalimantan Barat telah mencapai sekitar 112.473 hektar, namun masih perlu percepatan sekitar 5.000 hektar agar mencapai target zona kuning. Untuk itu, ia mengajak seluruh kabupaten/kota untuk memetakan potensi lahan, mempercepat distribusi input pertanian, serta menggerakkan Penyuluh dan Babinsa secara aktif. Selain itu, kegiatan Optimalisasi Lahan (OPLAH) dan cetak sawah yang sudah berjalan dapat segera dilaksanakan konstruksinya dan ditanami paling lambat akhir September 2025, sehingga produksinya dapat masuk ke dalam capaian tahun berjalan. Beliau optimis, dengan komitmen dan kerja keras bersama, Kalbar dapat mencapai target swasembada pangan yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
Acara dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh perwakilan Dinas TPH Provinsi Kalimantan Barat. Fokus utama diskusi adalah penyusunan target tanam bulan Juli, evaluasi capaian tanam sebelumnya, serta identifikasi permasalahan teknis dan non-teknis yang menjadi hambatan di lapangan. Seluruh peserta menyampaikan laporan kondisi wilayah masing-masing dan menyepakati target capaian tanam Juli 2025 antara lain Melawi 20 ha, Sekadau 104 ha, Sanggau 432 ha, Kapuas Hulu 63 ha, Sintang 165,75 ha.
Dengan ditetapkannya target ini, seluruh kabupaten diharapkan bersama-sama mengoptimalkan pelaksanaan tanam bulan Juli 2025 sesuai dengan target yang akan ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, sekaligus mempercepat langkah mewujudkan swasembada pangan di Kalimantan Barat.