• Jl. Budi Utomo No. 45
  • (0561) 882069
  • [email protected]
Logo Logo
  • Beranda
  • Profil
    • Overview
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Tugas & Fungsi
    • Pimpinan
    • Satuan Kerja
    • Sumber Daya Manusia
    • Logo Agrostandar
  • Informasi Publik
    • Portal PPID
    • Standar Layanan
      • Maklumat Layanan
      • Waktu dan Biaya Layanan
    • Prosedur Pelayanan
      • Prosedur Permohonan
      • Prosedur Pengajuan Keberatan dan Penyelesaian Sengketa
    • Regulasi
    • Agenda Kegiatan
    • Informasi Berkala
      • LHKPN
      • LHKASN
      • Rencana Strategis
      • DIPA
      • RKAKL/ POK
      • Laporan Kinerja
      • Capaian Kinerja
      • Laporan Keuangan
      • Laporan Realisasi Anggaran
      • Laporan Tahunan
      • Daftar Aset/BMN
    • Informasi Serta Merta
    • Informasi Setiap Saat
      • Daftar Informasi Publik
      • Standar Operasional Prosedur
      • Daftar Informasi Dikecualikan
      • Kerjasama
  • Publikasi
    • Buku
    • Pedum/ Juknis
    • Infografis
  • Reformasi Birokrasi
    • Manajemen Perubahan
    • Deregulasi Kebijakan
    • Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
    • Penataan dan Penguatan Organisasi
    • Penataan Tata Laksana
    • Penataan Sistem Manajemen SDM
    • Penguatan Akuntabilitas
    • Penguatan Pengawasan
  • Kontak

Berita BRMP Kalimantan Barat

Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Kalimantan Barat

Thumb
322 dilihat       16 Mei 2024

BPSIP Kalbar Laksanakan Sosialisasi ESF pada Empat Koperasi Binaan Program ICARE

Untuk memastikan kegiatan pada setiap koperasi binaan Program ICARE berjalan dengan lancar, terarah, dan sesuai rambu-rambu, BPSIP Kalimantan Barat yang diwakili oleh Sution, SP, MP dan tim melakukan sosialisasi ESF ( Enviromental and Social Framework) pada tanggal 16 Mei 2024 di 4 (empat) Koperasi binaan, yakni: Koperasi Segarau Bangun Tani di Desa Segarau Parit, Tebas Mekar Bersatu di Tebas Sungai, Tebas Gemilang Jaya di BPP Tebas, dan Sungai Kelambu Sejahtera di Desa Sungai Kelambu.
 
Sosialisasi ESF ( Enviromental and Social Framework) atau Kerangka Kerja Lingkungan dan Sosial dilakukan untuk memberikan pemahaman terkait standar-standar yang harus diterapkan demi keberlanjutan kegiatan. Standar tersebut meliputi:
1. Penilaian dan Pengelolaan Dampak dan Risiko Lingkungan dan Sosial
2. Ketenagakerjaan dan Lingkungan Kerja
3. Efisiensi Sumber Daya Alam, Pencegahan dan Pengelolaan Pencemaran
4. Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat
5. Pengadaan Lahan dan Pemukiman Kembali Secara Tak Sukarela.
6. Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan.
7. Pelibatan Pemangku Kepentingan dan Pengungkapan Informasi
 
Dalam sosialisasi, petani yang tergabung menjadi anggota koperasi menyampaikan permasalahan yang pernah mereka alami. Salah satunya adalah masalah sosial dan lingkungan, diantaranya:
Masalah sosial :
1. Di tahun 2023 terdapat anggota kelompok tani yang terdaftar di RDKK, tahun berikutnya 2024 tidak terdaftar sehingga tidak dapat pupuk bersubsidi, maka terjadi konflik sosial antara anggota dan pengurus kelompok.
2. Pergeseran pematang sawah yang mempersempit sawah di sebelahnya.
3. Ternak itik yg masuk ke sawah dan merusak tanaman menyebabkan konflik antara pemilik sawah dan peternak itik. Tak jarang, itik/bebek mati karena memakan tanaman yg baru disemprot.
4. Penangkapan keong mas dan katak di lahan sawah tanpa izin pemilik sawah menyebabkan kerusakan pada tanaman padi.
5. Ahli fungsi lahan sawah menjadi perkebunan kelapa sawit.
6. Dokumen penting harus diarsipkan dengan aman dan rapi oleh pengurus koperasi.
7. Perlu dicari jalan keluar terkait penyewaan combine harvester karena penggunaannya serentak dan keterbatasan unit.
 
Masalah lingkungan;
1. Adanya PETI (Penambangan Emas Tanpa Izin) di sungai sehingga mencemari lingkungan
2. Penangkapan ikan dengan racun
3. Tata cara dan perlindungan diri saat melakukan penyemprotan pestisida.
4. Sampah botol pestisida dibuang ke sungai atau tidak pada tempatnya.
5. Perkembangan tikus yang cepat menjadi masalah para petani padi.
6. Penangkapan katak mengakibatkan hilang musuh alami hama tanaman
7. Patahnya ketahanan pada penyakit tanaman.
 
Hal-hal yang disampaikan oleh petani tersebut memerlukan pendampingan dan arahan agar penyimpangan dan kekeliruan dapat diminimalisir dalam kegiatan yang berjalan. ESF memastikan proyek pembangunan mempertimbangkan dampak lingkungan dan social, mendorong pembangunan yang tidak hanya menguntungkan saat ini, tapi juga untuk masa depan. Dengan adanya standar lingkungan dan sosial, ESF diharapkan bisa mengurangi dampak negatif proyek terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
 
ESF mendorong keterlibatan masyarakat terdampak dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. Ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas serta memastikan proyek sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Secara keseluruhan, ESF mendorong pembangunan yang lebih bertanggung jawab dengan meminimalisir dampak negatif dan melibatkan masyarakat.
Prev Next

- BSIP Kalimantan Barat


Pencarian

Berita Terbaru

  • Thumb
    BRMP Kalbar Ikuti Sosialisasi Penguatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik Lingkup BRMP Penerapan
    04 Jun 2025 - By BSIP Kalimantan Barat
  • Thumb
    DWP BRMP Kalbar Gelar Beauty Class: Rahasia Kulit Sehat dari Azqiara Klinik Estetik Wanita Pontianak
    03 Jun 2025 - By BSIP Kalimantan Barat
  • Thumb
    Kepala BRMP Kalbar Hadiri Panen dan Tanam Padi di Lokasi Oplah Brigade Pangan "Sahabat Lumpur"
    02 Jun 2025 - By BSIP Kalimantan Barat
  • Thumb
    Upacara Memperingati Hari Lahir Pancasila Tahun 2025
    02 Jun 2025 - By BSIP Kalimantan Barat
  • Thumb
    Dorong Percepatan Luas Tambah Tanam Padi Mendung Percepatan Swasembada Pangan di Kalimantan Barat
    30 Mei 2025 - By Writer BSIP Kalbar

tags

Program ICARE

Kontak

(0561) 882069
(0561) 883883
[email protected]

Jl. Budi Utomo No. 45 Siantan Hulu, Kec. Pontianak Utara, Kota Pontianak, Prov. Kalimantan Barat

Kode Pos: 7824

website: kalbar.bsip.pertanian.go.id

© 2022 - 2025 Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Kalimantan Barat. All Right Reserved