BSIP Kalbar bersama Bupati Bengkayang Serahkan Benih VUB Padi Biofortifikasi
Selasa (15/8), Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, SE, MM melakukan Penyerahan benih Sebar VUB Padi Biofortifikasi Kerjasama BSIP Kalimantan Barat dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang yang dilaksanakan di BPP Kabupaten Bengkayang dihadiri Kepala BSIP Kalbar, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Staf Ahli Bupati, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kepala Dinas Kesehatan, Camat, Koordinator-Penyuluh Pertanian, dan Tim Penggerak PKK di Kecamatan Bengkayang, Teriak, Lumar, dan Sungai Betung, serta kelompok tani dan para petani.
Bupati Bengkayang dalam sambutannya memaparkan bahwa Ketahanan Pangan merupakan urusan yang wajib dan harus menjadi skala prioritas dalam menentukan Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bengkayang. Pemerintah Kabupaten Bengkayang memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan Propinsi Kalimantan Barat yang telah membantu pembangunan pertanian melalui Diseminasi benih VUB Padi Biofortifikasi sebanyak 2 ton mendukung peningkatan produksi dan produktivitas. Beliau berpesan kepada petani yang menerima dapat mengembangkan varietas ini untuk diperbanyak dan dikembangkan di wilayahnya masing-masing dan kepada para penyuluh pertanian lapangan yang ada di kecamatan Teriak, Lumar, Bengkayang dan Sungai Betung agar selalu memberikan edukasi dalam mendampingi Kelompok Tani serta stakeholder terkait marilah kita bekerja sama untuk mewujudkan Bengkayang swasembada pangan dan bebas stunting.
Selanjutnya Dr. Yulianus, S. Hut, M.Si Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang memaparkan Biofortifikasi adalah proses menambahkan dan meningkatan kualitas nutrisi dalam tanaman bahan pangan melalui pemuliaan tanaman. Benih VUB Padi Biofortifikasi yang diserahkan hari ini merupakan bantuan dari BSIP Kalimantan Barat sebanyak 2 ton (800 kg Inpari Nutri Zinc, 400 kg Inpago 13 Fortiz, 800 kg Inpari 32).
Inpari Nutri zinc dan Inpago 13 Fortiz tergolong padi Biofortifikasi yang mempunyai sifat khusus yakni Inpari Nutri Zinc dengan kandungan Zn (Zinc) 34,51 ppm dengan rata-rata kandungan Zn 29,54 ppm dan Inpago 13 Fortiz kandungan Zinc 34 ppm dan 9,83 % protein tinggi. Potensi hasil kedua varietas ini mencapai 6,20 - 8,11 ton/ha. Inpari 32 merupakan varietas adaptif dengan potensi hasil 8,53 ton/ha. Varietas Inpari Nutri Zinc dan Inpago 13 Fortiz merupakan padi biofortifikasi yang memiliki keunggulan mengandung Zn (Zinc) lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya sebagai upaya pencegahan dan penurunan angka stunting melalui pengembangan budidaya padi kaya gizi (biofortifikasi).
Dalam hal ini, Kepala Balai, Anjar Suprapto, S.T.P., M.P menyampaikan bahwa terbitnya Perpres 117 Tahun 2022 tentang Kementerian Pertanian pada tanggal 21 September 2022 membawa perubahan yang semula Badan Litbang Pertanian ditingkat UPT adalah BPTP Kalimantan Barat kini bertransformasi menjadi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kalimantan Barat. Ketahanan pangan sebagai kondisi terpenuhinya Pangan bagi suatu wilayah yang mencakup tersedianya pangan yang cukup baik dalam jumlah maupun mutunya dan produktif secara berkelanjutan. Untuk itu BSIP Kalimantan Barat selalu mendukung pembangunan pertanian yang memerlukan sebuah standar instrumen pertanian demi menjamin mutu dari proses dan produk hasil pertanian.
"Kami mengapresiasi Kerjasama yang telah terjalin, dan kedepannya akan lebih ditingkatkan lagi dalam mendukung pembangunan pertanian di Kabupaten Bengkayang," tambah beliau.
Diakhir pertemuan, dilakukan penyerahan benih semai cabe rawit BSIP Kalimantan Barat yang merupakan kegiatan Taman Agro Standar sebanyak 500 polybag oleh ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkayang, Anita Sebastianus Darwis, SE., MM., kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Bengkayang, Lumar, Sungai Betung dan Teriak dalam mendukung ketahanan pangan keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan budidaya pekarangan.