
BSIP Kalbar dan Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan telusuri lokasi Pertanaman Padi Terdampak Banjir
Jumat (24/1), BSIP Kalimantan Barat bersama Sesdit Ditjen TP (Dr. Akhmad Musyafak, S.P, M.P) melakukan monitoring lokasi pertanaman padi terdampak banjir di Kabupaten Landak dan Mempawah.
Monitoring di Kabupaten Landak dilakukan di desa Sepahat, Kecamatan Menjalin bersama Kepala BPP Menjalin dan penyuluh serta petani di lokasi pertanaman padi yang terdampak banjir. Kegiatan diawali melalui wawancara dalam rangka mengidentifikasi dampak banjir pada pertanaman padi yaitu Kepala BPP Menjalin, Bapak Sariadi, S.ST mengatakan bahwa beberapa lokasi pertanaman padi di Kecamatan Menjalin terdampak banjir 2 - 4 hari dengan sebaran lokasi yaitu Desa Menjalin (400 ha, umur tanaman 3 - 4 MST), Desa Sepahat (20 ha, umur tanaman 3 - 4 MST), Desa Nangka (150 ha, umur tanaman 4 MST), Desa Tempoak (100 ha, umur tanaman 4 MST). Banjir yang melanda Kabupaten Landak saat ini merupakan banjir terbesar dimana beberapa lokasi kecamatan yang terdampak yang menyebabkan akses lumpuh total diantaranya Kecamatan Menyuke, Banyuke Hulu dan Mempawah Hulu setelah pernah terjadi sebelumnya di tahun 2013.
Selanjutnya, monitoring dilakukan di Kabupaten Mempawah bersama penyuluh dan petani pada lokasi terdampak banjir meliputi desa Sepang, Kecamatan Toho dan Desa peniti, Kecamatan Jungkat. Untuk Desa Sepang, Kecamatan Toho pertanaman padi telah terdampak banjir selama 2 hari dengan luasan sekitar 50 ha, sedangkan di Desa Peniti, Kecamatan Jungkat terdampak banjir sejak bulan Desember pada areal persawahan seluas 300 ha.
Akhir dari rangkaian kegiatan monitoring, Bapak Sesdit Ditjen TP (Dr. Akhmad Musyafak, S.P, M.P) mengharapkan ditiap lokasi terdampak banjir Kabupaten Landak dan Mempawah dapat diidentifikasi dan data tersebut dapat disampaikan oleh Balai Penyuluhan Pertanian ke Dinas Pertanian Kabupaten dan nantinya dilanjutkan ke Dinas Pertanian Propinsi agar bisa diperoleh data pertanaman padi yang mengalami kegagalan akibat terdampak banjir.