BSIP Kalimantan Barat Lakukan Diseminasi Hasil Standar Instrumen Pertanian di Kubu Raya
Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi, perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi standar instrumen pertanian. Maka dari itu, berbagai kegiatan terkait standar pertanian mulai gencar dilakukan oleh BSIP Kalbar.
Merujuk dari fungsi tersebut, BSIP Kalimantan Barat pun memiliki tugas terkait Diseminasi Hasil Standar Instrumen Pertanian. Jum'at (14/07/23) tim melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kubu Raya untuk mengidentifikasi penerapan standar komoditas pertanian di wilayah Kubu Raya. Kedatangan tim disambut baik oleh Fitriyandi Radsyi, SP, MM (Kabid Hortikultura). Beliau mendukung adanya pengawalan SNI pertanian yg dilakukan oleh BSIP Kalimantan Barat. Tim mendapatkan informasi bahwa budidaya nanas madu mulai dikembangkan di salah satu desa, namun perlu identifikasi lebih lanjut, dan BSIP Kalbar siap untuk berkolaborasi untuk mengawal penerapan SNI pertanian organik dan SNI nenas sampai bermuara pada pencantuman logo SNI organik. Di akhir pertemuan, tak lupa tim menyerahkan folder "Standar Mutu Nenas-SNI 3166:2009" sebagai bahan pembelajaran.
Di lain kesempatan, (Sabtu, 16/07/23) Tim melaksanakan Bimtek (Bimbingan Teknis) Bujangseta Tanaman Jeruk bertempat di IP2TP Sungai Kakap dengan peserta berjumlah 25 orang yang terdiri atas pegawai IP2TP Sungai Kakap, mahasiswa, dan siswa magang. Selain pemaparan materi yang disampaikan oleh Agus Subekti, SP, MP, praktek pemupukan dan pemangkasan pun dilakukan oleh tim yang dipandu Ya'lukman Nurhakim.
Tak lupa di akhir acara dilakukan penyerahan folder bujangseta sebagai bahan ajar bagi peserta untuk dipraktekkan di kebun IP2TP Sungai Kakap. Peserta antusias untuk mempraktekkan apa yang telah disampaikan terutama pemangkasan tanaman jeruk, karena hal tersebut merupakan salah satu kegiatan rutin mereka selama melaksanakan magang di IP2TP Sungai kakap.
Makin banyak tahu, makin tahu banyak lohh sobatani. Seraplah ilmu semaksimal mungkin, karena kesempatan bisa jadi tidak datang kedua kalinya.