Konsultasi Publik Aksi Antisipatif Produk Informasi Peringatan Dini Banjir Sektor Pertanian
Sistem peringatan dini risiko iklim untuk pertanian perlu dilakukan sebagai upaya untuk menekan kehilangan hasil produksi akibat kekeringan maupun banjir. Untuk itu, Selasa (12/12), Kepala Balai, Anjar Suprapto, S.T.P., M.P. menghadiri kegiatan "Konsultasi Publik Aksi Antisipatif Produk Informasi Peringatan Dini Banjir Sektor Pertanian" yang diselenggarakan oleh Stasiun Klimatologi Kelas II Kalimantan Barat bertempat di Aston Hotel Pontianak. Acara dibuka secara langsung oleh Perwakilan dari PJ Gubernur Kalimantan Barat.
Dalam hal ini, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kalbar, Luhur Tri Uji Prayitno, S.P., M.Ling, menyampaikan bahwa perubahan iklim telah mengakibatkan bencana kekeringan maupin banjir sehingga berdampak terhadap pertanian khususnya di Kalimantan Barat, sehingga perlu adanya aksi antisipatif secara inovatif salah satunya melalui produk informasi yang berisi peringatan dini banjir sektor pertanian. Beliau juga menyampaikan terkait aksi antisipatif di Kalbar dan prakiraan daerah potensi banjir sektor pertanian.
World Food Programme (WFP) dalam sambutannya menyampaikan aksi antisipatif ini melibatkan banyak institusi terkait mekanisme pendanaan yang relevan terutama di level provinsi. Informasi peringatan dini perlu diterjemahkan secara mudah dan sederhana sehingga mudah dipahami oleh petani di lapangan.
Kegiatan berlanjut dengan pemaparan materi terkait Produk Informasi Peringatan Dini Banjir Sektor Pertanian untuk advokasi (oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Kementan, FP UNTAN, Dinas Ketahanan Pangan Prov. Kalbar) dan Peringatan Dini Banjir Sektor Pertanian untuk Aksi Dini (oleh Dinas TPH Prov. Kalbar dan Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG), dan dilanjutkan diskusi-masukan terkait teknis dan mekanisme perencanaan dan pendanaan.