Menteri Pertanian RI Targetkan Potensi Kalimantan Barat Untuk Ekspor Beras
Kabupaten Sambas merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pertanian dengan lokasi yang strategis (berbatasan dengan Malaysia) dan hamparan sawahnya yang luas. Sambas didorong sebagai lumbung pangan bagi Kalimantan Barat dengan target Oplah tahun 2024 yaitu seluas 15.000 ha yang tercatat sebagai kawasan Oplah terluas di Kalimantan Barat. Kamis (21/11), Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. bersama Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si. dan rombongan melaksanakan Tanam Padi Inpari 32 di Lokasi Oplah Gapoktan Kurnia, Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk. Potensi Oplah di Desa Singaraya seluas 527 ha dan untuk Kecamatan Semparuk seluas 1.621 ha.
Kunjungan Kerja Menteri Pertanian RI di Kalimantan Barat ini dalam rangka kegiatan penanaman padi mendukung program Perluasan Areal Tanam (PAT) sebagai upaya peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan produksi padi khususnya di Kabupaten Sambas. Turut hadir Anggota Komisi IV DPR RI (Dr. Daniel Johan), Stafsus dan Tenaga Ahli Mentan, Pj. Gubernur Kalbar, Pangdam XII/Tanjungpura, Kapolda Kalbar, Pjs. Bupati Sambas, Kepala Dinas TPH Kalbar, Kepala Distan KP Sambas, Forkopimda Prov Kalbar dan Kab Sambas, serta instansi terkait lainnya.
Menteri Pertanian RI menyampaikan bahwa Kalimantan Barat potensial dengan Oplah 240.000 ha untuk 3 (tiga) kali tanam dan potensial 300 ha lahan padi Gogo.
“Dengan peningkatan IP 3 kali maka dapat dihasilkan produksi beras 2 juta ton, jumlah ini tidak hanya mencukupi kebutuhan masyarakat Kalimantan Barat, tetapi juga menjadi kekuatan Indonesia untuk ekspor beras dan memenuhi kebutuhan pangan Negara tetangga,” tambahnya.
Beliau juga mentargetkan potensi hamparan sawah di Kalimantan Barat menjadi salah satu upaya kita mewujudkan mimpi besar kita menjadi lumbung pangan dunia. Tidak hanya itu, Kementerian Pertanian mengupayakan penerapan pertanian modern melalui pembentukan Brigade Pangan untuk meningkatkan partisipasi generasi millenial di sektor pertanian. Brigade Pangan ini mendorong peran generasi muda untuk mengelola lahan khususnya Oplah dengan penerapan indikator pertanian modern melalui penggunaan varietas unggul bersertifikat, alsintan secara masif baik saat pra dan pascapanen, peningkatan produktivitas dan IP, dan mencakup seluruh rantai nilai produksi hingga distribusi.
Kepala BSIP sebagai Penanggungjawab Lapang PAT di Kalimantan Barat juga menyampaikan bahwa target-target PAT melalui Oplah, Pompanisasi dan Padi Gogo di Kalimantan Barat sudah mencapai 100% dan dengan adanya pembentukan Brigade Pangan sebagai tindak lanjut program Oplah diharapkan dapat menggerakan sistem usaha pertanian modern di Kalimantan Barat.
Pada kesempatan ini, Kementerian Pertanian juga menyerahkan bantuan Alsintan antara lain Traktor Roda 4, Traktor Roda 2, Hand Spayer, Rice Transplanter, Pompa Air kepada Brigade Pangan dan para petani di wilayah Sambas. Dengan potensi Kalbar yang besar didukung dengan program unggulan dan sinergitas pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memenuhi kebutuhan pangan secara nasional maupun internasional.