PEMELIHARAAN MAIN NURSERY KELAPA SAWIT
Produksi benih kelapa sawit melalui dua tahap yakni pre nursery dan main nursery. Benih kelapa sawit dari tahap pre nursery yang telah pindah tanam ke polybag besar pada main nursery perlu dilakukan pemeliharaan agar menghasilkan benih terstandar yang bermutu. Pemeliharaan main nursery kelapa sawit meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini:
1). Penyiraman: Penyiraman biasanya 2 kali/sehari jika tidak hujan. Kebutuhan air setiap benih sekitar 2 liter/hari.
2). Pengendalian gulma: Pengendalian gulma dilakukan baik di dalam polybag maupun di luar polybag. Penyiangan gulma di dalam polybag dilakukan dengan cara dicabut, sedangkan pengendalian gulma di luar polybag dapat dilakukan melalui penebasan gulma ataupun melalui penyemprotan herbisida. Apabila pengendalian gulma di luar polybag menggunakan herbisida, maka penyemprotan harus dilakukan secara hati-hati agar paparan herbisida tidak mengenai benih kelapa sawit.
3). Pengendalian hama dan penyakit: Pengendalian hama dan penyakit disesuaikan dengan jenis organisme yang menyerang benih kelapa sawit. Hama yang sering menyerang benih kelapa sawit diantaranya kumbang malam Adoretus compressus, Apogonia sp., ulat grayak Spodoptera litura, kumbang tanduk Oryctes rhinoceros, belalang kayu Valanga nigricornis, dan kumbang moncong Hypomeces squamosus. Pengendalian hama-hama ini dapat dilakukan melalui penyemprotan insektisida. Sementara penyakit yang sering menyerang benih kelapa sawit diantaranya adalah Anthracnose dan Curvularia. Pengendalian penyakit yang disebabkan cendawan tersebut dilakukan dengan menjaga lingkungan main nursery tidak terlalu lembab serta melalui aplikasi fungisida.
4). Pemupukan: Pemupukan disesuaikan dengan umur benih. Pada umur 12-24 minggu, pupuk yang diberikan adalah NPKMg 15-15-6-4. Dosis pupuk tersebut meningkat seiring bertambahnya umur benih yakni 2,5 gram/pohon pada umur 14-15 minggu, 5 gram/pohon pada umur 16-17 minggu, 7,5 gram/pohon pada umur 18-20 minggu, dan 10 gram/pohon pada umur 21-24 minggu. Setelah itu jenis pupuk yang digunakan adalah NPKMg 12-12-17-2 yang diberikan setiap 2 minggu sekali dengan dosis 10 gram/pohon pada umur 26-32 minggu, dosis 15 gram/pohon pada umur 34-40 minggu, dosis 20 gram/pohon pada umur 42-48 minggu, serta dosis 25 gram/pohon pada umur 50-52 minggu. Selain itu, diberikan pula Kieserit dengan dosis 5 gram/pohon pada umur 28 dan 32 minggu, dosis 7,5 gram/pohon pada umur 36 dan 40 minggu, serta dosis 10 gram/pohon pada umur 44, 48, dan 52 minggu.
Pemeliharaan benih kelapa sawit dilakukan hingga siap tanam atau siap salur. Benih kelapa sawit umumnya siap tanam pada umur 9-18 bulan. Benih siap tanam memiliki beberapa kriteria yakni tumbuhnya normal, tidak terserang hama atau penyakit, serta jumlah daunnya sesuai dengan umurnya yakni minimal 12 pelepah untuk benih berumur 10 bulan, minimal 14 pelepah untuk benih berumur 11 bulan, minimal 15 pelepah untuk benih berumur 12 bulan, dan minimal 15 pelepah untuk benih berumur 13-18 bulan.
Disusun oleh:
M. Zuhran, SST., M.P. (Penyuluh Pertanian pada BPSIP Kalimantan Barat)
Daftar Pustaka:
Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2014. Petunjuk Teknis Pembibitan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan.