Rapat Koordinasi Perluasan Area Tanam (PAT) Melalui Pompanisasi di Wilayah Kalimantan Barat
Rabu (14/8), BPSIP Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi dalam rangka mempercepat akselerasi pemanfaatan pompa di wilayah Kalimantan Barat, untuk perluasan areal tanam (PAT).
Koordinasi dipimpin oleh Kepala BSIP, (Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si) didampingi oleh Kepala Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (Dr. Ir. Syamsuddin, M.Sc) dan Anjar Suprapto, STP, MP (Kepala BPSIP Kalimantan Barat). Turut hadir, Kasiter Korem 121/Abw (Kol.Inf. M Triyandono), Tenaga Ahli Menteri Pertanian (Dr. I Gusti Made Subiksa), dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Kalimantan Barat (Ir. Florentinus Anum, M.Si).
Untuk memperkuat sinergi, menyelaraskan persepsi, dan menyukseskan distribusi dan penggunaan pompa, Rapat Koordinasi dilaksanakan dengan menggandeng Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Bidang PSP dari 14 Kabupaten/Kota, Dandim 14 Kabupaten/Kota, dan LO 14 Kabupaten/Kota.
SobatSIP, untuk menggenjot pertanaman padi di Indonesia, Menteri Pertanian mendistribusikan bantuan pompa, yang diperuntukkan bagi petani yang membutuhkan dan terdampak kekeringan. Mundurnya musim tanam sebagai dampak dari El Nino harus diantisipasi agar ketersediaan beras tahun 2024 dapat tercukupi.
Dalam koordinasi, pengawalan terhadap distribusi dan penggunaan pompa refocusing sangat ditekankan oleh Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si., selaku Penanggung Jawab Lapangan PAT di Kalimantan Barat. Selain itu, usulan CPCL pompa tahap ke II diharapkan dapat dilakukan sesuai target oleh masing-masing Kabupaten Kota. Pelaksanaan Fisik Optimasi Lahan Rawa (OPLAH) diharapkan dapat Rampung di Bulan September sehingga dapat segera berkontribusi terhadap PAT. Di lain sisi, masyarakat Kalimantan Barat mulai melakukan pembersihan lahan untuk pertanaman padi ladang di Bulan Agustus-September. Diharapkan, pertanaman padi ladang tersebut dapat terlaksana sesuai jadwal dan juga dapat berkontribusi terhadap realisasi tanam PAT di Kalimantan Barat.
Pengawalan dari tiga Kegiatan PAT tersebut diharapkan dapat menjaga kestabilan tanam, stok beras aman, dan pangan di Kalimantan Barat dapat terjaga.