Survey Rantai Nilai Jeruk, Tim ICARE Lakukan Identifikasi Pedagang Besar Sampai ke Kota Pontianak
Identifikasi rantai nilai jeruk di Kecamatan Tebas terus dilakukan demi mendapatkan informasi dan data yang akurat. Kali ini, tim tertantang untuk mendalami pelaku pasar di Kota Pontianak. Sampai saat ini, tim masih menggali lebih dalam terkait pelaku pasar jeruk siam “champion” di Kalimantan Barat. Secara sederhana champion yang dimaksud adalah aktor penggerak yang berkontribusi mendukung stabilisasi pasokan jeruk baik di Kalimantan Barat maupun antar pulau. Survey menjadi hal yang menarik dan menantang karena sasaran menjadi semakin meningkat, dari yang tadinya petani menjadi pedagang besar.
Secara acak, tim melakukan survey ke pedagang pengecer di Jl. Major Alianyang (Kabupaten Kubu Raya) dan Pak Bui Bui (Pedagang Antar Pulau). Satu nama yang sering terdengar saat melakukan survey adalah Pak Aan, yang kemudian menggerakkan langkah tim untuk melakukan anjangsana ke lokasi yang dimaksud. Pak Aan merupakan salah satu distributor buah di Kota Pontianak yang berlokasi Jl. Martapura Baru. Berbagai jenis buah menjadi komoditas yang didstribusikan beliau, seperti buah naga, mangga, salak, semangka, buah impor, termasuk jeruk siam asal Tebas. Untuk komoditas jeruk, rata-rata kapasitas pendistribusian sebanyak 2 ton/hari. Jeruk tersebut didistribusikan ke beberapa lokasi, yakni Kota Pontianak, Kayong Utara, Sanggau, dan Sekadau, mitranya mulai dari pedagang pengecer, toko buah, hingga rumah makan.
Tim kemudian menggali informasi terkait TPJ besar di Kabupaten Sambas yang merupakan penyuplai tetap, yang pada akhirnya memberi titik terang terkait rantai pemasaran jeruk. Banyak informasi yang didapat, mulai dari TPJ penyuplai tetap, hingga permasalahan utama yang dihadapi dalam agribisnis jeruk saat ini.
Semangat selalu Tim Rantai Nilai, semoga informasi yang didapat dapat menambah bank data rantai nilai jeruk Program ICARE di Kalimantan Barat