Tim ICARE Kalimantan Barat Lanjutkan Survey ke TPJ dan Rice Milling Unit di Kecamatan Tebas
Kegiatan rantai nilai ICARE terus berlanjut, selama dua hari (1 s/d 2 Agustus 2023) tim memfokuskan diri dengan menyasar Tempat Penampungan Jeruk (TPJ) yang berperan sebagai pemasok ke Pedagang Besar (PB) jeruk. Sejauh ini, terdata 15 TPJ pemasok ke 5 PB jeruk di Kecamatan Tebas dan telah dilakukan survey secara langsung ke masing-masing TPJ. 15 TPJ tersebut merupakan pemasok loyal dan kontinu yang dipilih berdasarkan informasi dari Pedagang Besar (Meli, Anen, Sarmili, Navoi dan Timah).
Hasil wawancara dari 15 TPJ relatif sama, seperti harga jual jeruk dari masing-masing TPJ ke PB, dan kuantitas jeruk yang disuplai berkisar 2-4 ton/hari. Tingkat kematangan jeruk yang diminta oleh PB dari para TPJ berkisar antara 70-90%, hal ini disesuaikan dengan permintaan pasar PB antar propinsi (Jakarta, Semarang, Surabaya), antar pulau (Batam) dan luar negeri (Malaysia). Presentase grade jeruk yang diminta oleh pasar sebagian besar adalah grade AB (60%-80%), grade C (30%-40%), sedangkan grade D dan E (10-20%).
Selain TPJ, tim juga melakukan survey di dua lokasi Rice Milling Unit (RMU) yakni Pak Sumadi dan Pak Sarmili. Kegiatan survey ke TPJ dan RMU berjalan dengan lancar, responden sangat kooperatif dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh tim survey.
Semoga hasil wawancara yang dihimpun oleh tim survey dapat dijadikan dasar data yang valid untuk dianalisis, sehingga Rantai Nilai Jeruk Siam di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas dapat terselesaikan dengan hasil yang memuaskan.